Rabu, 27 Februari 2013

Harimau Turun Gunung

RINGKASAN
MEMANCING HARIMAU TURUN GUNUNG
36 Strategi Perang Cina Kuno
GAO YUAN
  
SATU
SIASAT KETIKA BERPOSISI LEBIH UNGGUL
Siasat ini adalah yang paling bersifat terang-terangan dan karena itu paling mudah ditebak. Supaya berhasil, Anda sering harus berada pada posisi yang lebih kuat ketika memulainya, dan sekalipun begitu siasat ini mungkin berakibat sebaliknya. Pada umumnya, siasat ini bersAndar pada asumsi kekuatan superior-sumber daya untuk mengepung lawan, waktu, dan makanan selama beristirahat selagi menunggu musuh menjadi lelah, tenaga manusia untuk berpura-pura menyerang ke satu arah padahal sesungguhnya menyerang ke arah yang lain.
Siasat 1
Man tian guo hai (Mengecoh Langit Menyeberangi Lautan)
Pemandangan yang sering dijumpai tidaklah menarik perhatian
(Peribahasa Cina)
Rahasia sering bersembunyi dalam keterbukaan. Sebenarnya, semakin jelas suatu situasi, semakin dalam rahasia yang mungkin tersembunyi. Orang cenderung mengabaikan hal yang biasa dijumpai. Inilah asas di belakang siasat mengecohi langit menyeberangi lautan.

Siasat 2
Wei wei jiu zhao (Menyerbu Kerajaan Wei untuk menyelamatkan Kerajaan Zhao)
Siapa yang mengetahui seni pendekatan langsung dan tak langsung akan menang. Itulah seni bermanuver. (Sun Zi, Seni Perang)
Menyergap musuh yang kuat dan kohesif secara frontal adalah mengundang bencana. Siasat menyerbu kerajaan Wei untuk menyelamatkan Kerajaan Zhao menganjurkan konfrontasi yang tidak langsung.

Siasat 3
Jie dao sha ren (Membunuh dengan Pisau Pinjaman)
Bila Anda melakukan sesuatu, usahakan agar lawan Anda melakukannya untuk Anda (Asas militer cina)
Bila Anda dapat menyebabkan atau meyakinkan orang lain melakukan suatu pekerjaan yang sulit, Anda dapat menghindari banyak kesulitan. Meminjam pisau untuk membunuh berarti memanfaatkan sumber daya orang lain demi keuntungan diri sendiri.

Siasat 4
Yi yi dai lao (Relaks selagi musuh menghabiskan tenaga)
Wanita menaklukkan pria dengan ketenangan
(Lao Zi, Kitab Perubahan)
Walau istirahat dapat memberikan kesan lemah atau lelah, dalam kenyataannya memberi peluang untuk mengkonsolidasi kekuatan. Siasat bersantai ria sementara musuh menghabiskan tenaga berpegang pada asas bahwa sesuatu yang tampaknya lunak dan luwes dapat juga menjadi kuat dan kokoh, sedangkan yang tampaknya gagah boleh jadi lemah. Tidak terhitung banyaknya contoh mengenai hal ini ditemukan dalam alam. Ranting bambu yang luwes mengalah kepada angin dan akibatnya tetap tegak, sementara cabang pohon cak yang perkasa patah. Air menyesuaikan diri dengan daerah yang dilaluinya, namun menembus batu yang paling keras. Pria mengatasi wanita dalam hal tenaga kasar, tetapi wanita mempunyai stamina yang lebih besar dan rentang kehidupan yang lebih panjang.
Siasat ini menggunakan hubungan yin-yang seperti sikap tegas versus sikap mengalah, pengerahan tenaga versus istirahat, dan menyerang versus bertahan. Siasat ini memanfaatkan sepenuhnya waktu, teritorial, dan taktik mengejutkan, di samping juga merupakan manuver psikologis yang berusaha mematahkan semangat musuh.

Siasat 5
Chen huo da jie (Menjarah Rumah yang sedang terbakar)
Musuh yang terganggu di dalam negeri sendir siap untuk ditaklukkan
Sun Zi, Seni Perang
Siasat ini berdasarkan asumsi bahwa musuh yang tenggelam dalam masalah lebih mudah ditaklukkan ketimbang musuh yang tidak mengalami gangguan semacam ini. Siasat ini menganjurkan pemanfaatan sepenuhnya kemalangan lawan Anda, dan bahkan memperbanyak gangguan yang akan menguras tenaganya dan mengalihkan sumber daya yang jika tidak demikian akan diarahkan untuk menentang Anda.

Siasat 6
Sheng dong ji xi (Berpura-pura menyerang ke timur padahal menyerang ke barat)
Panglima yang tahu cara menyerang, membuat musuh tidak tahu dimana harus bertahan, (Sun Zi, Seni Perang)
Taktik pengalihan adalah lumrah dalam peperangan. Sebenarnya, berpura-pura menyerang ke timur padahal menyerang ke barat merupakan suatu cara yang nyata untuk menipu musuh yang bila digunakan oleh yang tidak begitu pAndai, dapat terungkap sebelumnya.

DUA
SIASAT MELANCARKAN KONFRONTASI
Konfrontasi sering melibatkan dua pihak yang kekuatannya agak berimbang. Mengubah keseimbangan ini membutuhkan muslihat yang lebih banyak, dan dengan demikian lebih rumit. Siasat dalam bagian ini bergantung pada kerahasiaan dan penipuan—membuat musuh meremehkan Anda, menyerang secara diam-diam dari belakang, infiltrasi, dan memanfaatkan jalan untuk melarikan diri.

Siasat 7
Wu zhong sheng you (Menciptakan sesuatu daru ketiadaan)
Segalanya dalam alam semesta diciptakan dari sesuatu, dan sesuatu itu diciptakan dari ketiadaan. Lao Zi, Kitab tentang Jalan
Siasat ini bermain pada hubungan yin-yang antara eksistensi dan noneksistensi, benar dan salah, substansi dan penampakan, yang berisi dan yang kosong. Bila Anda dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan, apa yang tampak sebagai keadaan yang paling suram pun dapat menghasilkan sukses.


Siasat 8
An du chen cang (Berpura-pura menempuh suatu lorong padahal menyelinap ke lorong lain)
Ditempat musuh mengabaikan pertahanan, serangan akan berhasil
Sun Zi, Seni Perang
Siasat ini memainkan manuver yang terang-terangan, dapat diprediksi, dan terbuka untuk melawan manuver yang diam-diam, tiba-tiba dan tersembunyi. Hal ini berarti menarik perhatian ke satu rute sementara mengembangkan rute alternatif, bertindak menyerupai angin, yang sekalipun terhalang jendela atau pintu masih dapat berdesah lewat celah yang terkecil.

Siasat 9
Ge an guan huo (Menonton kobaran api yang melintasi sungai)
Seseokor tiram berjemur dengan kulit terbuka tatkala seekor burung bangau menghampiri dan mematuk dagingnya, tiram itu mengatup dengan tiba-tiba, sambil menjepit paruh panjang sang bangau. Tak satu pun mau mengalah. Akhirnya seorang nelayan mendekati dan menangkap keduanya.
Fabel Cina

Menonton kobaran api yang melintasi sungai berarti mebiarkan musuh-musuh Anda menghancurkan diri sendiri. Cara lain yang digunakan orang cina untuk mengungkapkan ide ini adalah ”duduk di puncak gunung dan menonton harimau berkelahi”.
Siasat in memanfaatkan kontradiksi atau faksionalisme di dalam kubu musuh. Siasat ini mensyaratkan pendekatan yang pasif, orang harus menunggu dengan sabar sampai antagonisme meledak. Siasat ini tercermin dalam heksagram nomor 14 pada kitab perubahan, yang artinya senang, yang mengimplikasikan bahwa Anda tidak perlu mengambil tindakan apa-apa dan boleh duduk dengan tenang sambil menunggu datangnya berita yang menyenangkan.

Siasat 10
Xiao li cang dao (Menyembunyikan pisau belati dalam senyuman)
Lelaki bermadu di bibirnya menyembunyikan pembunuhan di hatinya
Pepatah Cina

Siasat ini berarti memenangkan kepercayaan lawan Anda dan baru bertindak setelah kewaspadaannya menurun.

Siasat 11
Li dai tao jiang (Mengorbankan pohon plum demi pohon persik)
Sebatang pohon persik tumbuh di samping sumur; sebatang pohon plum berakat disisinya. Ketika ulat-ulat menyerang akar pohon persik, pohon plum di korbankan (Nyanyian rakyat cina)

Orang-orang kadang harus melakukan sebagian pengorbanan demi kemenangan yang menyeluruh. Ini dapat berarti kalah dalam satu pertempuran demi pertempuran demi memenangkan peperangan atau memberikan suatu konsesi guna mencapai tujuan utama. Pepatah Cina ”melepaskan sebuah bidak guna menyelamatkan sebuah kereta perang” mengungkapkan gagasan yang sama.

Siasat 12
Shun shou qian yang (Memanfaatkan peluang mencari seekor kambing jantan)
Tumpukan batu pasir menghasilkan sebuah pagoda (Pepatah Cina)

Siasat ini berarti mengambil keuntungan dari peluang selagi peluang itu ada. Kesalahan terkecil di pihak musuh sekalipun hendaknya jangan luput dari perhatian. Setiap kelalaian kecil pihak lain dapat diubah setidak-tidaknya menjadi keuntungan kecil bagi Anda.

TIGA
SIASAT MENYERANG
Menyerang cenderung merupakan proposisi yang paling sulit dalam peperangan karena membukakan diri terhadap daya tembak musuh. Kebanyakan korban jatuh dalam penyerangan. Siasat dalam bagian ini mencoba meminimalkan resiko ketebukaan melalui tekhnik mulai dari pengamatan dan penyembunyian maksud hingga pikatan halus dan penyerangan langsung

Siasat 13
Do cao jing she (Menggebah rumput mengagetkan ular)
Orang bisa menang tanpa berperang (Sun zi, seni perang)

Siasat in bermain pada hubungan yin-yang antara pendekatan masalah secara langsung dan secara tak langsung. Di bawah keadaan tertentu, menggebah semak belukar adalah lebih efektif ketimbang menyerang sasaran. Dengan menghantam sasaran tambahan, Anda dapat menakut-nakuti musuh Anda dengan membocorkan rahasia yang sangat penting. Kadang-kadang Anda dapat membuat lawan Anda percaya bahwa Anda sedang mengepungnya sehingga ia akan lebih cepat menyerahkan diri. Menggebah rumput adalah juga suatu cara untuk mengungguli musuh yang Anda perkirakan akan menyerang Anda.

Siasat 14
Jie shi huan hun (Menghidupkan mayat)
Bila Anda tidak mempunyai gelar yang tepat, orang tidak akan mendengarkan Anda, dan kalau mereka tidak mendengarkan, perintah Anda tidak akan dijalankan (Kong hu cu)

Siasat ini menganjurkan pemanfaatan orang-orang lain. Hal ini tercermin dalam heksagram 4 kitab perubahan, yang berarti ketidak-tahuan, yang menunjukkan bahwa Anda dapat mengendalikan orang-orang yang tidak mempunyai kepAndaian, kecerdasan, atau pengetahuan untuk menentang manipulasi.

Siasat 15
Diao hu li shan (Memancing harimau turun gunung)
Kesempatan baik tidak sepenting tempat yang menguntungkan (Mencius)

Daripada terjerumus ke dalam daerah berbahaya dan tidak dikenal untuk mencapai musuh, adalah lebih baik membuat musuh keluar untuk melawan Anda. Memancing harimau turun gunung berarti menarik keluar musuh dari kondisi alam yang menguntungkannya sebagai usaha membuatnya lebih rentan terhadap serangan. Ide ini tercermin pada heksagram nomor 39 kitab perubahan, yang berarti halangan akan mengandung unsur-unsur tanah dan gunung—yang pertama mudah dilalui, yang terakhir sukar dilintasi.
Siasat ini membutuhkan pemikiran geografis, yang oleh Zhuge Liang (ahli strategi militer tiga kerajaan), diidentifikasikan sebagai salah satu dari faktor utama dalam memenangkan suatu perang (dua yang lain adalah kesempatan dan dukungan rakyat) sedangkan Sun Zi menganggapnya sebagai satu dari lima (bersama-sama dengan iklim, pimpinan, disiplin, dan dukungan rakyat). Siasat ini juga menghendaki pemikiran akan watak binatang – misalnya harimau, dapat berjaya di daerah-daerah pengunungan tetapi kehilangan kelebihannya di sungai, sementara ikan hiu pemakan manusia yang mendatangkan kebinasaan di laut tak dapat membuat kerusakan besar di darat.

Siasat 16
Yu qin gu zong (Menangkap musuh dengan melepaskannya dari kail)
Untuk menangkap sesuatu, pertama-tama orang harus berkorban sepenuhnya (Lao zi, kitab tentang jalan)

Siasat menangkap musuh dengan melepaskannya dari kail digunakan dengan maksud untuk menghindari pertumpahan darah. Membiarkan musuh yang kuat lolos sering kali lebih berguna ketimbang mencoba memojokkannya dan memprovokasi suatu pertempuran yang nekat.
Pendekatan ini diperlihatkan dalam heksagram nomor 5 kitab perubahan, yang menunjukkan konsep menunggu dan menasihati agar orang yang berhadapan dengan bahaya sebaiknya tidak menyerang sampai sukses terjamin.

Siasat 17
Pao zhuan yin yu (Membuat batu bata untuk memikat batu giok)
Kerajaan jin angin menyerang kerajaan chouyou, tetapi tidak ada jalan langsung. Maka jin membuat sebuah lonceng besar dari perunggu sebagai hadiah untuk chouyu. Lalu chou you membangun sebuah jalan untuk mengangkut hadiah ini dari jin, dan kemudian pasukan jin datang menyusuri jalan ini dan menaklukkan choyun (Kisah dari cina)

Membuat batu bata untuk memikat batu giok berarti memikat lawan Anda dengan sesuatu yang tak berarti untuk memperoleh imbalan yang besar. Prinsipnya sederhana: Anda tidak dapat menangkap seeko ikan besar tanpa umpan. Tetapi jenis umpan apakah yang dipakai dan bagaimana membuatnya adalah lebih rumit. Apakah pemikat itu adalah sebuah ”peluru berlapis gula” ataukah seekor kuda troya, haruslah tampak menarik atau berharga bagi lawan Anda.

Siasat 18
Qin zei qin wang (Menangkap pemimpin gerombolan untuk menyergap kawanan bandit)
Pilih yang kuat bila menggunakan busur, ambil yang panjang bila memilih panah; memanah orang, robohkan dulu kudanya; menyergap kawanan bandit, tangkap dulu pemimpinnya (Penyair dinasti tang, Du fu)

Asumsi di belakang siasat ini adalah bahwa tubuh yang kehilangan kepalanya tidak dapat berfungsi. Prinsip ini diritualkan dalam suatu bentuk peperangan bangsa cina zaman dulu sebelum diciptakannya senjata api, ketika dua panglima yang bermusuhan akan bertempur sambil berkuda sementara para prajurit mereka berdiri dalam fomasi di baris samping sambil mengamati. Ketika seorang panglima kalah, pasukannya akan melarikan diri dan pihak yang menang akan mengejar untuk membunuh.
Siasat ini juga mengingatkan prinsip yang lebih umum bahwa suatu kekuatan akan runtuh bila segala hal yang menyatukannya apakah organisasi, kharisma, atau perekat – lenyap. Seperti kata sebuah pepatah Cina ”ketika pohon tumbang, kera-kera bercerai-berai.

EMPAT
SIASAT UNTUK SITUASI KACAU
Keadaan kacau atau semrawut yang melibatkan berbagai kekuatan yang bertentangan memerlukan permainan kepentingan dan hubungan yang kompleks. Siasat dalam bagian ini mengakui bahwa aliansi berdasarkan kepentingan jangka pendek mungkin dibutuhkan untuk menaklukkan lawan, sedangkan alinasi diantara lawan mungkin harus dipatahkan. Siasat ini menerapkan tekhnik seperti negosiasi dan tawaran perdamaian yang dikombinasikan dengan ancaman, manipulasi terhadap pihak ketiga dan cara memecah-belah/

Siasat 19
Fu di chou xin (Mencuri kayu bakar dari bawah periuk)
Untuk membasmi rumput liar, cabut akarnya; membuat periuk berhenti mendidih, singkirkan bahan bakarnya (Pepatah Cina)

Siasat ini berguna ketika lawan Anda lebih unggul. Alih-alihan melawannya secara langsung, metode in bertujuan menghabiskan sumber dayanya dan melemahkan semangatnya.

Siasat 20
Hun shui mo yu (Menangkap ikan di air keruh)
Zaman pergolakan menciptakan para pahlawan (Pepatah Cina)

Prinsip siasat ini adalah bahwa masa pancaroba menyediakan peluang yang luar biasa. Dalam keadaan yang kacau atau semrawut, orang-orang kehilangan rasa orientasi mereka dan mengalami kesulitan untuk membedakan yang palsu dan yang asli dan yang baik dari yang buruk. Seorang perampok yang membongkar bank pada waktu gelap total karena pemadaman listrik atau para penjarah yang menyerbu toko-toko sesudah terjadinya badai tak mungkin tertangkap.
Siasat ini menyerupai siasat 5, mejarahi rumah yang sedang terbakar, yaitu bahwa masing-masingnya mengambil keuntungan dari kemalangan. Pada kasus yang manapun, orang dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kemalangan yang terjadi, atau berupaya memperoleh manfaat dari kemalangan yang sengaja diciptakan. Akan tetapi, jenis kemalangan ini berbeda: menjarahi rumah yang sedang terbakar mengacu pada usaha mengambil keuntungan dari kesengsaraan lawan yang tertentu, sementara menangkap ikan di air keruh berarti mengambil keuntungan dari situasi umum yang sedang kacau dan semrawut.

Siasat 21
Jin chan tuo qiao (Menanggalkan kulit jangkrik)
Menyesatkan musuh dengan penampilan yang palsu, inilah tema dari strategi. (100 cara berperang (Baizhan Qilue)

Kalau Anda pernah mencoba mengelabui ibu Anda agar mengira Anda sedang tidur, padahal tidak, dengan memasukkan bantal-bantal di bawah selimut maka Anda mengerti siasat ini. Ini berarti menciptakan kesan masih berada di suatu tempat padahal Anda sudah pindah ke tempat lain dan dari sana Anda dapat melancarkan serangan secara diam-diam.
Menanggalkan kulit jangkrik bermain pada hubungan yin-yang antara ada dan tiada, bentuk dan isi, mundur dan maju. Hal ini tercermin pada heksagram nomor 18 kitab perubahan, yang berarti kerusakan atau kehancuran, dengan implikasi bahwa benda-benda yang mulai hancur dapat dipuluhkan menjadi kuat dan perkasa.

Siasat 22
Guan men zhou zei (Menutup pintu untuk menangkap pencuri)
Seorang penjahat nekat yang sedang melarikan diri dapat menghalau seribu orang (Wu Qi, ahli strategi pada periode parang antar negara.)

Menutup pintu tidak hanya sekali, tetapi dua kali – pertama untuk mencapai suatu kemenangan militer, dan kedua untuk membunuh secara besar-besaran lawan yang malang.

Siasat 23
Yuan jiao jin gong (Bersahabat dengan negara yang jauh sementara menyerang negara tetangga)
Orang-orang dengan mimpi berbeda dapat tidur bersama seranjang
Pepatah cina
Siasat ini bermain atas hubungan yin-yang antara teman dan musuh, dekat dan jauh, serta pemusatan versus penyebaran. Aplikasinya berkisar pada masalah yang timbul karena kendala geografis. Di bawah sebagian besar keadaan, mencapai suatu tujuan yang dekat rumah lebih disukai ketimbang melakukan perjalanan panjang untuk mencapai sebuah target yang jauh. Kalau orang bersahabat dengan lawan yang jauh sementara menyerang lawan di dekatnya, ia dapat meminimalkan kesulitan logistik dan sebaliknya dapat mengkonsolidasi setiap kemenangan.
Persahabatan taktis ini berdasarkan pada prinsip bahwa orang yang sangat berbeda pun, seperti api dan air, kadang-kadang dapat berdampingan demi suatu keuntungan bersama. Ide ini tercermin pada heksagram nomor 38 dalam kitab perubahan, yang berarti perpisahan. Simbol ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang menimbulkan pepecahan, tetapi juga mengingatkan  bahwa untuk urusan kecil, kondisi ini dapat diperbaiki. Dengan kata lain, dalam perpecahan pu orang bisa mendapatkan teman.

Siasat 24
Jia dao fa guo (Memperoleh lintasan yang aman untuk menaklukkan kerajaan guo)
Tanpa bibir, gigi akan kedinginan (Ungkapan cina)

Siasat ini memperoleh lintasan yang aman ini cocok ketika salah satu lawan Anda terancam oleh lawan yang lain. Kalau Anda mengintervensi atas nama lawan yang pertama. Anda dapat memperluas pengaruh Anda atas kedua lawan itu pada waktu yang bersamaan. Ide ini tercermin pada heksagram 47 kitab perubahan, yang berarti keadaan yang berbahaya, yang mengimplikasikan bahwa ketika seseorang yang lain sedang berada dalam bahaya, Anda tidak dapat memenangkan kepercayaannya dengan kata-kata kosong saja—diperlukan tindakan, bukan sekedar bicara.
Siasat ini bermain diatas hubungan yin-yang antara meminjam dan meminjamkan, keteraturan dan kemendadakan, pemusatan dan pemecahan, dan pembentukan serta pematahan aliansi.

LIMA
SIASAT MENDAPATKAN PENERIMAAN LAWAN
Tujuan dasar bagian siasat ini diringkaskan dalam ungkapan cina ”menelan seperti ikan paus dan mengunggis bagaikan ulat sutera”. Dengan cara bagaimanapun juga, tujuannya adalah mendapatkan apa yang dikuasai oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan, siasat ini memanfaatkan teknik penggantian, taktik pengalihan perhatian, permberian gambaran yang salah, dan jebakan.

Siasat 25
Tuo liang huan zhu (Mengantikan balok dan tiang dengan kayu lapuk)
Mencari langit dan mengangkat sebuah matahari palsu
Peribahasa cina


Siasat 26
Zhi sang ma huai (Menunjuk murbei dan memaki belalang)
Membunuh ayam untuk menakut-nakuti kera (Pepatah cina)

Siasat 27
Jia chi bu dian (Berpura-pura bodoh padahal cerdik)
Orang yang sangat bijaksana sering tampak bodoh (Pepatah cina)

Siasat 28
Shang wu chou ti (Turunkan tangga sesudah menaikinya)
Berhadapan dengan ajal, dia yang siap mati akan selamat sedangkan dia yang bertekad untuk hidup akan mati
Wu zheng, ahli strategi dinasti qing

Siasat 29
Shu shan kai hua (Mendandani pohon dengan bunga-bunga palsu)
Seekor rubah cerdik, tertangkap harimau lapar, memprotes, ”kamu tidak berani memakan aku sebab aku lebih unggul dari segala binatang lain. Bila kamu memakan aku kamu akan membuat murka pada dewa. Kalau tidak percaya, ikuti saja aku dan lihat apa yang terjadi”. Sang harimau mengikuti rubah itu ke dalam hutan, dan semua binatang melarikan diri begitu melihat keduanya. Harimau yang terpesona karena tidak menyadari bahwa dirinya merupakan penyebab ketakutan itu, membiarkan sang rubah pergi.
Fabel cina

Siasat 30
Fan ke wei zhu (Membuat tuan rumah dan tamu bertukar tempat)
Pertahanan yang terbaik adalah ofensif
Pepatah cina

ENAM
SIASAT UNTUK SITUASI YANG SANGAT SULIT
Siasat ini dirancang untuk pihak yang lemah dan boleh jadi merupakan jalan terakhir dalam suatu keadaan darurat. Siasat ini mensyaratkan kecurangan, gertakan, dan sikap berpura-pura berani, dan bahkan pembinasaan diri sendiri. Bila lima dari siasat-siasat ini gagal, orang dapat selalu mencoba yang terakhir --- lari. Semoga berhasil

Siasat 31
Mei ren ji (Menggunakan perempuan untuk memikat lelaki)
Tak seorang lelaki pun dapat menerobos pagar ayu (Pepatah cina)

Siasat 32
Kong cheng ji (Buka lebar-lebar pintu gerbang kota yang kosong)
Dengan membuat ruang yang kosong tampak sebagai lembah, musuh akan mengira bahwa Anda benar-benar kuat
Siasat dari rumah beratap jerami (caolu jinglue)

Siasat 33
Fan jian ji (Biarkan mata-mata musuh menyebarkan perselesihan dalam kubu musuh)
Betapa sulitnya! Betapa licinnya! Tiada situasi di mana mata-mata tak dapat dimanfaatkan (Sun Zi, Seni Perang)

Siasat 34
Ku ruo ji (Melukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh)
Yang satu ingin memukul, yang lain bersedia dipukul. (Pepatah cina)

Siasat 35
Lian huan ji (Ikat jadi satu kapal-kapal perang musuh)
Bila dua ekor belalang berkutat pada seutas tali, tak satu pun akan mampu meloloskan diri. (Pepatah cina)

Siasat 36
Zou wei shang (Lari...)
Dari ketiga puluh enam siasat ini, puncaknya adalah yang terakhir ini
Pepatah cina

Sumber : takbier-wata

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar